Jokowi Pilihan Paling Rasional

Administrator Selasa, 02 Oktober 2018 04:34 WIB
Ist
Deklarasi Komunitas Batak Bersatu

Jakarta: Keputusan Relawan Martabat untuk mensedekahkan dukungan politik di Pilpres 2019 kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin merupakan pilihan yang paling rasional.

Pernyataan itu meluncur dari Arnol Sinaga, Koordinator Relawan Martabat untuk Jokowi-Ma'ruf, di sela-sela acara Deklarasi Komunitas Batak Bersatu Dukung Jokowi-Ma'ruf di Gedung Mulia, Jalan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (30/9) malam.

"Jokowi manusia biasa, yang sarat ketidaksempurnaan. Jokowi bukan Tuhan, yang bisa mengatur alam semesta ini sesuai keinginan semua orang. Tapi, ia sudah bekerja dengan tulus untuk rakyat Indonesia. Ia sudah mengabdi kepada warganya, sejak menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya Presiden RI. Itu fakta rasional yang tidak terpungkiri," kata Arnol di antara puluhan ribu Komunitas Batak Bersatu yang menghadiri acara deklarasi tersebut.

Menurut Arnol, seperti juga Jokowi, Prabowo Subianto pun adalah putra terbaik yang dimiliki bangsa ini. Namun, tentu saja, dalam konteks pemilihan kepemimpinan nasional ini, pihaknya harus memilih salah satu dari dua anak bangsa yang terbaik ini.

"Dan, Relawan Martabat menjatuhkan pilihan pada Jokowi. Boleh saja orang bilang ini bukan pilihan terbaik. Tapi, inilah pilihan paling rasional untuk kondisi dan situasi negara saat ini," ujar Arnol.

Selepas Pilpres 2014, lanjut Arnol, muncul dua fenomena unik di negeri ini. Di satu sisi, ada yang selama 4 tahun itu sibuk bekerja untuk dikritik. Di sisi lain, ada yang selama 4 tahun itu sibuk mengkritik, sehingga lupa bekerja.

"Tapi, kedua fenomena itu sama-sama dibutuhkan untuk membuat negeri makin maju. Kedua fenomena itu pun dibutuhkan untuk mendongkrak tingkat kedewasaan demokrasi di Indonesia," kata Arnol.




Di tempat yang sama, Tohom Purba, penggagas Relawan Martabat untuk Jokowi-Ma'ruf, menyatakan kekagumannya kepada Jokowi yang ia nilai sangat tahan banting" menghadapi segala hambatan yang menghadangnya.

"Ia tetap fokus bekerja. Tidak banyak mengeluh. Tidak banyak mengeluarkan pernyataan politik yang kurang produktif. Karena, memang itulah tujuannya menjadi seorang presiden," kata Tohom.


Kondisi dan situasi kekinian Indonesia, lanjut Tohom, membutuhkan figur pemimpin yang tegar, tidak cengeng, dan sekadar berpolitik.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang kreatif. Bukan sekadar memperbaiki yang sudah ada, tapi juga menciptakan yang belum ada menjadi ada. Itulah sebetulnya hakikat dari modern. Menciptakan yang belum ada menjadi ada," kata Tohom.

Acara Deklarasi Komunitas Batak Bersatu Dukung Jokowi-Ma'ruf sendiri semalam berlangsung sangat meriah dengan hadirnya puluhan ribu massa di sana.

Dari pantauan di lokasi, akibat banyaknya yang hadir massa pun bersesakan di dalam gedung. Ribuan massa juga terpantau tidak bisa masuk ke dalam Gedung Mulia tersebut.

Tampak hadir di lokasi acara, politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, pengacara kondang Juniver Girsang, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, anggota DPR Marsiaman Saragih, dan masih banyak lagi.

Ketua Panitia Deklarasi, Rolas Sitinjak, mengaku tidak menyangka banyak massa yang hadir dalam acara deklarasi itu. Padahal, acara hanya dibuat sederhana dengan mendatangkan sejumlah artis Ibukota seperti Rita Butar-Butar, Edo Kondologit, dan lainnya. [rmol]

T#gs Pilpres 2019batak bersatujokowilsm martabat
Berita Lainnya
FB Comments